Team sabuk hitam "KALA HITAM" Cabang Jogjakarta
Friday, June 8, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Personal Blog
PETIKAN ARTI AYAT-AYAT AL-QUR’AN
Manusia dan jin diciptakan untuk menyembah Allah
Ayat 56 : Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa li ya’buduun.
(Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku)
IBLIS DAN SETAN
Iblis adalah musuh abadi manusia, Iblis hidup sampai akhir jaman (kiamat), Jadi saat inipun Iblis masih hidup. Iblis dan setan-setan pengikutnya dari golongan jin dan manusia akan selalu menghalangi manusia untuk menyembah dan beribadah kepada Allah
Ayat 12 = Qalla maa mana’aka allaa tasjuda idz amartuka qaala ana khairum minhu khalaqtanii min naariw wa khalaqtahuu min thiin
(Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu tidak sujud (kepada Adam) ketika Aku memerintahkanmu?” (Iblis) menjawab,”Aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah”)
Ayat 13 = Qaala fah bith minhaa fa maa yakuunu laka an tatakabbara fiihaa fakh ruj innaka minash shaghiriin
(Allah berfirman,”Turunlah engkau dari surga karena engkau tidak patut menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang hina”.)
Ayat 14 = Qaala anzhirnii ilaa yaumi yub’atsuun
(Iblis menjawab “ Beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan”)
Ayat 15 = Qaala innaka minal munzhariin
(Allah berfirman “ Sesungguhnya engkau termasuk mereka yang diberi tangguh”)
Ayat 16 = Qaala fa bi maa aghwaitanii la aq’udanna lahum shiraathakal mustaqiim
(Iblis menjawab “ Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan duduk (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus”.)
Ayat 17 = Tsumma la aatiyannahum mim baini aidiihim wa min khalfihim wa ’an aimaa-nihim wa ‘an syamaa-ilihim wa laa tajidu aktsarahum syaakiriin
(Kemudian aku akan mendatangi mereka dari hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
(Terdapat juga di
Jin bisa melihat manusia, tetapi manusia tidak bisa melihat jin.
Ayat 27 : Yaa banii aadama laa yaftinannakumusy syaithaanu ka maa akhraja abawaikum minal jannati yanzi’u ‘anhumaa libaasahumma li yuriyahumaa sau-aatihimaa innahuu yaraakum huwa wa qabiiluhuu min haitsu laa taraunahum innaa ja’alnasy syayaathiina auliya-a lil ladziina laa yu’minuun
(Hai keturunan Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagimana dia telahdapat mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga; dia tanggalkan pakaian dari keduanya supaya dia dapat memperlihatkan kepada keduanya akan auratnya. Sesungguhnya setan dan kelompoknya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.)
Iblis adalah makhluk Allah dari golongan jin yang membangkang perintah Allah.
Ayat 50 : Wa idz qulnaa lil malaa-ikatis juduu li aadama fa sajaduu illaa ibliisa kaana minal jinni fa fasaqa ‘an amri rabbihii afa tattakhidzuunahuu wa dzurriyyatahuu auliyaa-a min duunii wa hum lakum aduwwum bi’sa lizh zhaalimiina badalaa
(Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada malaikat “ Sujudlah kamu kepada Adam” lalu mereka sujud, kecuali Iblis, adalah dia dari jin, lalu ia mendurhakai perintahTuhannya. Apakah engkau akan mengambil Iblis dan keturunannya sebagai penolong selain Aku, sedang mereka adalah musuh kamu ? Sungguh ia sejahat-jahat pengganti bagi orang-orang yang dzalim.)
Jika manusia meminta bantuan jin maka manusia tersebut justru bertambah dosanya dan kesalahannya.
Ayat 6 : Wa annahuu kaana rijaalum minal insi ya’uudzuuna bi rijaalim minal jinni fa zaaduuhum rahaqaa
(Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari manusia berlindung kepada beberapa laki-laki dari jin, maka mereka (jin) itu justru menambah dosa dan kesalahan mereka (manusia.))
Neraka diperuntukan kepada golongan jin dan manusia yang tidak mengindahkan perintah Allah.
Ayat 179 = Wa la qad dzara’naa li jahannama katsiiram minal jinni wal insi lahum quluubul laa yafqahuuna bihaa wa lahum a’yunul laa yubshiruuna bihaa wa lahum aadzaanul laa yasma’uuna bihaa ulaa-ika kal an’aami bal hum adhallu ulaa-ika humul ghafiluun
(Dan sungguh Kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya, mereka mempunyai mata (tetapi) tidak melihat dengannya, mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai.)
Setan adalah sifat dari jin dan manusia yang membangkang, mengingkari perintah Allah.
Setan berasal dari jin dan manusia.
Ayat 112 = Wa ka dzaalika ja’alnaa li kulli nabiyyin ‘aduwwan syayaathiinal insi wal jinni yuuhii ba’dhuhum ilaa ba’dhin zukhrufal qauli ghuruuraw wa lau syaa-a rabbuka maa fa’aluuhu fa dzarhum wa maa yaftaruun
(Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh (berupa) setan-setan (dari) Manusia dan Jin, sebagian mereka membisikan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki tentulah mereka tidak akan melakukannya, sebab itu tinggalkanlah mereka bersama apa-apa yang mereka ada-adakan.)
Ayat 4 = Min syarril waswaasil khannaas
(Dari kejahatan bisikan setan yang tersembunyi ,)
Ayat 5 = Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas
(Yang membisikkan dalam dada manusia)
Ayat 6 = Minal jinnati wan naas
(Dari jin dan manusia.)
Allah Maha Kuasa atas bumi dan langit beserta isinya.
Ayat 64 = kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada dibumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji
Islam memperbolehkan untuk menikahi lebih dari seorang perempuan, tetapi harus adil.
Ayat 3 : Dan jika kamu takut tidak dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bila kamu mengawininya), maka kawinilah perempuan-perempuan (lain) yang kamu sukai, dua, tiga, atau empat, tetapi jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja (*) atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat supaya kamu tidak berlaku aniaya.
(*. Islam membolehkan menikahi lebih dari seorang perempuan sampai batas empat orang dengan syarat adil; akan tetapi untuk berlaku adil itu hampir tidak dapat dilaksanakan)
Setan mempelajari sihir, dengan sihirnya setan bisa menceraikan pasangan suami istri.
Ayat 102 : Dan mereka mengikuti apa-apa yang dibaca oleh setan-setan pada zaman kerajaan Sulaiman, sedang Sulaiman tidak kafir, tetapi setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada anusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut; dan eduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sehingga keduanya berkata, Sesungguhnya kami hanya (membawa) fitnah (cobaan), sebab itu janganlah engkau ingkar”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu (tentang sihir) yang dengannya mereka menceraikan seorang (suami) dari istrinya. Dan mereka tidak memberi mudarat kepada seorangpun dengan sihirnya, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari apa yang memudaratkan mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh mereka telah mengetahui bahwa siapa yang menukar (menggunakan) sihir, tiadalah baginya bagian (kebaikan) di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya (dengan sihir) kalau mereka mengetahui.
ROH
Roh orang yang sudah mati tidak gentayangan seperti dalam cerita. Tetapi kembali kepada Allah.
Ayat 57 : Kullu nafsin dzaa-iqatul mauti tsumma ilainaa turja’uun
( Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian, kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan)
Ayat 42 : Allahu yatawaffal anfusa hiina mautihaa wal latii lam tamut fii mannamihaa fa yumsikul latii qadhaa ‘alaihal mauta wa yursilul ukhraa ilaa ajalim musamman inna fii dzaalika la aayaatil li qaumiy yatafakkaruun
(Allah yang memegang jiwa (orang) ketika matinya dan yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia tahan jiwa(orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan (jiwa) yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berfikir).
Ayat 85 : Wa yas-aluunaka ‘anir ruuhi qulir ruuhu min amri rabbii wa maa uutiitum minal ‘ilmi illaa qaliilaa
(Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah,”Ruh itu adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit”)
UJIAN HIDUP
Hidup adalah cobaan dan ujian dari Allah, siapa yang sabar, siapa yang berpikir tentang kebaikan dalam menghadapi cobaan itulah orang yang berhasil. Tidak ada kata sial, yang ada adalah cobaan dari Allah. Kaya atau miskin, banyak atau sedikit, berhasil atau gagal, adalah cobaan dan ujian dari Allah, masihkah hidupnya selalu di jalan Allah, selalu mengingat Allah.
Ayat 28 = Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah cobaan dan
sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar.
Ayat 15 = Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Disisi Allah-lah pahala yang besar.
Ayat 155 = Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Ayat 214 = Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya :” Bilakah datangnya pertolongan Allah ?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Ayat 186 = Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga)
kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
Ayat 83 = Dan apabila kami berikan kesenangan kepada manusia dia berpaling dan membelakang dengan sikap sombong, dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
Ayat 131 = Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata :” ini
adalah karena (usaha) kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Ayat 47 = Mereka menjawab :”Kami mendapat nasib yang
orang-orang yang besertamu”. Shaleh berkata :” Nasibmu ada pada Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji”.
Ayat 56 = Ibrahim berkata : “ tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya,
kecuali orang-orang yang sesat”.
Ayat 6 = Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Ayat 35 = Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.
Ayat 43 = Tidak (dapat) sesuatu umatpun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu).
HADIST BUKHARI
Penghuni neraka kebanyakan isinya kaum wanita.
1755. dari Imran ra., dari Nabi saw. Beliau bersabda :” Aku menengok ke dalam surga, maka kulihat kebanyakan isinya orang miskin. Dan aku menengok ke dalam neraka, maka kulihat kebanyakan isinya kaum wanita “.
1756. Dari Usamah ra., dari Nabi saw. Beliau bersabda :” Aku berdiri di pintu surga, maka kebanyakan yang masuk ke dalam surga itu orang-orang miskin dan orang-orang yang sengsara hidupnya, dan ketika isi neraka disuruh masuk ke dalamnya, aku berdiri di pintu neraka, kebetulan kebanyakan yang masuk ke dalam neraka adalah kaum wanita .”
552. Ibnu Abbas r.a. memberitakan, bahwa orang banyak berkata kepada Rasulullah saw. : “ Kami melihat anda seolah-olah anda mengambil sesuatu di tempat anda, sesudah itu kami lihat pula anda mundur.” Jawab Nabi saw., “ Aku melihat surga, lalu aku ingin memetik buah-buahannya. Kalaulah buah-buahan itu dapat kupetik, sesungguhnya dapat untuk makanmu seumur dunia. Dan diperlihatkan pula kepadaku neraka. Belum pernah aku menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan seperti hari ini. Kulihat kebanyakan isinya kaum wanita.”
Tanya mereka,” Kenapa begitu ya, Rasulullah ?”
Jawab beliau,” Karena kekafiran mereka ! (Kafir nikmat, yaitu tidak mau bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah)”
Tanya mereka,” Apakah mereka kafir kepada Allah ?”
Jawab Nabi saw. :”Mereka kafir terhadap teman hidup (suami) mereka dan terhadap kebaikan yang dia terima daripadanya. Sekalipun engkau telah berbuat baik kepada mereka sepanjang masa, kemudian dia melihat sesuatu kesalahan daripadamu ia berkata : “ Saya tidak pernah sedikitpun melihat kebaikan daripadamu.”
564. Abu Hurairah r.a memberitakan, bahwa Nabi saw. Bersabda :” Tidak halal bagi wanita yang percaya kepada Allah dan hari akhirat, berjalan sehari semalam tanpa ditemani muhrimnya.”
1109, 1670. Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a, sejumlah sahabat Nabi Saw. Datang ke salah satu desa orang Arab dan mereka tidak diterima sebagai tamu. Ketika mereka dalam keadaan demikian, pemimpin penduduk desa itu disengat binatang. Orang desa itu bertanya :” Adakah kamu mempunyai obat atau adakah diantara kamu yang pandai membaca mantera ?”.
# #
Hidup adalah cobaan
Kaya, miskin, baik, buruk, susah, senang dan sebagainya adalah ujian Allah kepada manusia.
Apakah manusia tetap berada di jalan Allah dengan ujian itu semua ataukah munkar dari-Nya.
Segala yang kita lakukan harus ikhlas hanya untuk beribadah kepada Allah.
Istri, anak, harta, pekerjaan, jabatan dan yang merasa kita miliki di dunia hanyalah titipan dari Allah yang sewaktu-waktu bisa diminta kembali oleh Allah.
Jangan melihat terus ke belakang, lihat apa yang terjadi sekarang, apa yang akan dilakukan ke depan
Mati adalah sesuatu yang pasti akan terjadi
Sebagai orang islam harus percaya dengan hal Ghoib (Allah, Malaikat, Hari akhir, Takdir, Surga, Neraka, Jin, Setan, dsb), Al-Qur’an, Rasul (Al-Baqarah ayat : 3)
Ingatlah dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat, ingatlah amal dan kebaikan yang telah kita perbuat, lebih berat yang mana ?
Buatlah sisa hidup untuk beribadah kepada Allah
Pikirkanlah setelah mati, bukan hanya yang sudah terjadi
Karena ada kehidupan setelah mati.
Allah itu Maha Pengampun dan Maha Tahu.
Hati-hati dengan gangguan dan bisikan setan jin dan setan manusia, karena gangguan mereka sangat-sangatlah halus. Mereka tidak meminta apapun pada manusia, kecuali Akidah, keimanan, ketaatan kita kepada Allah. Mereka tidak butuh apapun dari manusia kecuali minta ditemani di neraka jahanam.
Orang Islam hanya berdasarkan Alqur’an dan Al-Hadist bukan dari kata orang, bukan dari buku atau kitab lain.
No comments:
Post a Comment